CARA
MENCARI STRING DENGAN METODE STRING MATCHING, BOYER MOORE, DAN KMP
v Pengertian Algoritma Pencarian String
(String Matching)
Algoritma pencarian string atau sering disebut juga algoritma pencocokan string yaitu algoritma untuk melakukan pencarian semua kemunculan string pendek dan dan panjang, untuk string pendek yang disebut pattern dan string yang lebih panjang yang disebut teks.
string pendek =
string panjang =
Algoritma pencarian string ini dapat juga diklasifikasikan menjadi 3 bagian menurut arah pencariannya ,berikut ini adalah algoritma yang termasuk dalam algoritma ini.
·
Dari arah yang paling alami
yaitu dari kiri ke kanan, yang merupakan arah untuk membaca, algoritma yang
termasuk kategori ini adalah:
1.
Algoritma Brute Force.
Anda bisa membaca lebih detail tentang algoritma tersebut pada judul
artikel ini "Algoritma Brute Force"
2.
Algoritma dari Morris dan
Pratt, yang kemudian dikembangkan oleh Knuth, Morris, dan Pratt
·
Kategori kedua yaitu dari
arah kanan ke kiri, arah yang biasanya menghasilkan hasil terbaik secara
praktikal, contohnya adalah:
1.
Algoritma dari Boyer dan
Moore, yang kemudian banyak dikembangkan, menjadi Algoritma turbo Boyer-Moore,
Algoritma tuned Boyer-Moore, dan Algoritma Zhu-Takaoka;
Berikut contoh unuk mencari string matching :
Teks : moh fadli
Petter : fadli
1. String
Matching
T =
|
m
|
o
|
h
|
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
|
P =
|
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
m
|
o
|
h
|
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
|
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
||||
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
||||
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
||||
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
||||
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
Pada contoh di atas terjadi pergeseran sebanyak 5
kali, sehingga telah di temuka kata kunci (fadli) yang akan kita cari.
Boyer-Moore
String Matching merupakan sebuah cara untuk mencocokan sebuah String dari kanan
ke kiri. Sebuah teks dicocokan dengan pattern tertentu untuk menentukan apakah
dalam teks yang dicocokan terdapat pattern tersebut.
Perbedaan
pencocokan String Boyer-Moore dengan pencocokan String secara Brute Force
adalah pada Algoritma Boyer-Moore tidak semua String dicocokan seperti pada
cara Brute Force. Ketika Ada text dan pattern yang terjadi Mismatch, maka
pattern akan mencocokan text meloncat menurut nilai pada tabel delta atau
sebanyak jumlah karakter yang telah dicocokan. Hal ini tergantung nilai
maksimum yang terdapat dari keduanya.
Contoh :
Diketahui sebuah teks : moh fadli
dan Pattern : fadli
2. Boyer
Moore
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
|
T =
|
m
|
o
|
h
|
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
|
P =
|
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
Menentukan nilai OH dan MH
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
|
0
|
0
|
||||
1
|
1
|
||||
2
|
2
|
||||
3
|
3
|
||||
4
|
4
|
Dari table di atas dapat
dilihat bahwa nilai OH dan MH
OH : 4 3 2 1 0
MH : 5 5 5 5 1 (dimana nilai 5 merupakan jumlah karakter pada pettern, dan nilai 1 merupakan ketetapan).
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
|
teks
|
m
|
o
|
h
|
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
|
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
|||||
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
|||||
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
|||||
f
|
a
|
d
|
l
|
i
|
|||||
f
|
a
|
d
|
l
|
Penjelasan :
1.
Ketika dicocokan pertama kali, Indeks ke-5 pada teks (I) tidak cocok dengan
pattern pertama paling kanan (F). Hal ini membuat pattern digeser sejauh nilai maksimal dari
tabel delta atau sejumlah pergeseran teks. Dicari nilai maksimal dari nilai
delta huruf I yakni 1 (lihat tabel delta) dan pergeseran pattern masih 1
kali. Sehingga pattern digeser sejauh 1 langkah.
2.
pada pergeseran 2-4,
karakter pattern berturut-turut I,
I, dan I, tidak cocok dengan
karakter pada teks berturut-turut A,
D, dan L, maka pergeseran di
lakukan berdasarkan jumlah karakter pattern.
3.
pencocokan kelima yakni pada indeks ke-9. Setelah dilakukan
pengecekan dari kanan ke kiri teks terhadap pattern, ditemukan kecocokan
seluruh pattern pada teks. Ketika Seluruh pattern telah berhasil dicocokan,
maka algoritma akan berhenti dan mengembalikan status pattern tersebut terdapat
pada teks. Algoritma pun selesai
3. KMP
Algoritma
Knuth-Morris-Pratt dikembangkan secara terpisah oleh Donald E. Knuth pada tahun
1967 dan James H. Morris bersama Vaughan R. Pratt pada tahun 1966, namun
keduanya mempublikasikannya secara bersamaan pada tahun 1977.
Algoritma
Knuth-Morris-Pratt (KMP) merupakan algoritma yang digunakan untuk melakukan
proses pencocokan string. Algoritma ini merupakan jenis Exact String
Matching Algorithm yang merupakan pencocokan string secara tepat
dengan susunan karakter dalam string yang dicocokkan memiliki jumlah maupun
urutan karakter dalam string yang sama,.
Secara sistematis, langkah-langkah yang
dilakukan algoritma Knuth-Morris-Pratt pada saat mencocokkan string:
- String pattern (kata yang dicari) akan dipecah
menjadi array karakter. String text (teks, artikel, dsb) akan dipecah
menjadi array karakter
- Algoritma Knuth-Morris-Pratt mulai mencocokkan
pattern pada awal teks.
- Dari kiri ke kanan, algoritma ini akan
mencocokkan karakter per karakter pattern dengan karakter di teks yang
bersesuaian, sampai salah satu kondisi berikut dipenuhi:
A. Karakter di pattern dan di teks yang
dibandingkan tidak cocok (mismatch).
B. Semua karakter di pattern cocok. Kemudian
algoritma akan memberitahukan penemuan di posisi ini.
- Algoritma kemudian menggeser pattern
berdasarkan tabel next, lalu mengulangi langkah 2 sampai pattern berada di
ujung teks.
No
|
Pattern
|
P
|
Nilai
|
S
|
1
|
f
|
No perfix
|
0
|
No subfix
|
2
|
fa
|
f
|
0
|
a
|
3
|
fad
|
f,fa
|
0
|
d,ad
|
4
|
fadl
|
f,fa,fad
|
0
|
i,dl,adl
|
5
|
fadli
|
f,fa,fad,fadl
|
0
|
i,li,dli,adli
|
P(j) : f a d l i
B(j) : 0 0 0 0 0
teks
|
M
|
O
|
H
|
F
|
A
|
D
|
L
|
I
|
|
pattern
|
F
|
A
|
D
|
L
|
I
|
||||
F
|
A
|
D
|
L
|
I
|
|||||
F
|
A
|
D
|
L
|
I
|
|||||
F
|
A
|
D
|
L
|
I
|
|||||
F
|
A
|
D
|
L
|
I
|
Kelebihan
dan Kekurangan
Kelebihan dari algoritma Knuth-Morris-Pratt
selain cepat juga sangat baik digunakan pada file berukuran besar karena
pencarian kecocokan tidak perlu kembali ke belakang pada input teks.
Namun algoritma ini memilki kekurangan yakni
efektifitas dari algoritma ini akan berkurang seiring dengan bertambahnya
jumlah jenis karakter dari teks.
SEKIAN MATERI YANG BISA SAYA BUAT, APA BILA ADA KEKELIRIHAN DAN
KESALAHAN DALAM MATERI YANG SAYA BUAT, SAYA MOHON MAAF